22 Oct 2025

Yogyakarta — Lembaga Pengembangan Kompetensi Poltekkes Kemenkes Yogyakarta (LANTIP) bekerja sama dengan RS Happy Land Medical Center menyelenggarakan webinar bertajuk “Penanganan Tuberculosis: Peran Tenaga Kesehatan” pada Rabu, 22 Oktober 2025 pukul 10.00–12.00 WIB.
Kegiatan dibuka secara resmi oleh Direktur RS Happy Land Medical Center, dr. Gusti Raditya K., yang dalam sambutannya menyampaikan bahwa webinar ini merupakan langkah penting dalam upaya meningkatkan pemahaman dan keterampilan tenaga kesehatan dalam penanganan TBC.
Webinar diikuti oleh 145 peserta yang terdiri dari berbagai tenaga kesehatan, antara lain dokter umum, dokter gigi, dokter spesialis, perawat termasuk perawat ICU, bidan, apoteker, analis dan tenaga laboratorium medis, teknisi bank darah, sanitarian, dietisien/nutrisionis, perekam medis, dan tenaga promosi kesehatan.

Acara menghadirkan narasumber dr. Aryo Seno, Sp.P, yang memaparkan materi mengenai penatalaksanaan Tuberculosis (TBC) sensitif obat secara komprehensif. Materi diawali dengan gambaran epidemiologi TBC di Indonesia yang mencapai 885 ribu kasus pada tahun 2024, serta strategi global End TB WHO yang menargetkan penurunan insiden dan kematian hingga 2030. Beliau juga menjelaskan patogenesis, klasifikasi kasus, dan alur pemeriksaan TBC menggunakan tes molekuler cepat (TCM Xpert MTB/RIF Ultra), serta pedoman pengobatan TBC sesuai standar nasional melalui fase intensif dan lanjutan. Selain itu, dibahas pula penanganan TBC pada kondisi khusus seperti diabetes, kehamilan, HIV/AIDS, dan gangguan ginjal, termasuk pengelolaan efek samping obat. Di akhir sesi, dr. Aryo menekankan pentingnya penguatan sistem rujukan, pencatatan kasus, serta peran tenaga kesehatan dalam mengurangi hambatan sosial dan stigma terhadap penderita TBC.
Kegiatan ini dimoderatori oleh dr. Krishna Patria Arimutri, yang memandu jalannya webinar secara interaktif dan komunikatif. Melalui kegiatan ini diharapkan peserta webinar dapat mengimplementasikan pengetahuan dan keterampilan yang diperoleh dalam praktik pelayanan kesehatan, sehingga turut berkontribusi dalam menurunkan angka kejadian TBC dan meningkatkan kualitas layanan kepada masyarakat.
Kontributor: Tim LANTIP