10 Nov 2025
Yogyakarta, 2 November 2025 — Pusat Pengembangan Pendidikan (Pusbangdik) Poltekkes Kemenkes Yogyakarta melaksanakan kegiatan Simulasi Penanggulangan Krisis Kesehatan dan Bencana (PKKB) Semester Ganjil Tahun Akademik 2025/2026 di Lobby Kampus Pusat Poltekkes Kemenkes Yogyakarta. Kegiatan ini menjadi puncak dari rangkaian pembelajaran mata kuliah PKKB yang bertujuan membekali mahasiswa dengan kemampuan analisis, koordinasi, dan respons dalam menghadapi situasi krisis kesehatan.
Kegiatan dibuka secara resmi oleh Direktur Poltekkes Kemenkes Yogyakarta, Dr. Iswanto, S.Pd., M.Kes. Dalam sambutannya, beliau menegaskan pentingnya kemampuan bekerja sama dalam tim sebagai bagian dari pembelajaran interprofesional. Mahasiswa diharapkan tidak hanya memahami teori penanggulangan krisis, tetapi juga mampu beradaptasi dan berkolaborasi dengan berbagai profesi kesehatan di lapangan. Beliau juga memberikan apresiasi terhadap pelaksanaan mata kuliah PKKB yang dinilai berjalan sangat baik, terstruktur, dan diikuti dengan antusias oleh mahasiswa.
Simulasi ini diikuti oleh 589 mahasiswa dari berbagai program studi, meliputi S.Tr. Gizi dan Dietetika (RPL), S.Tr. Sanitasi Lingkungan, DIII Sanitasi, DIII Keperawatan, S.Tr. Keperawatan, S.Tr. Terapi Gigi, DIII Kesehatan Gigi, DIII Teknologi Laboratorium Medis (Semester 5, 3A, dan 3B), serta S.Tr. Teknologi Laboratorium Medis.
Peserta kegiatan dibagi ke dalam beberapa kelompok yang merepresentasikan unsur-unsur penting dalam sistem penanggulangan krisis kesehatan. Pembagian ini meliputi kelompok instansi pemerintah dan dinas kesehatan (Dinkes Provinsi DIY, Dinkes Kabupaten Sleman, Bantul, Kulon Progo, Gunungkidul, dan Kota Yogyakarta), kelompok rumah sakit tipe A dan B (RSUP Dr. Sardjito, RSPAU Hardjo Lukito, RSUD Wates, RSUD Sleman, RSUD Panembahan Senopati Bantul, RSUD Wonosari, dan RS Jogja), kelompok puskesmas (antara lain Puskesmas Gamping I, Galur I, Pajangan, Wonosari, Tegalrejo, Gondokusuman II, Minggir, Turi, Kraton, Godean I, Mlati II, Sentolo I, Patuk I, Srandakan, Piyungan, Sanden, Jetis, Panggang, Paliyan, Saptosari, dan Nanggulan), kelompok relawan (Relawan Pontianak, Bali, Lombok, Makassar, Maluku, Papua) dan kelompok Korban.
Pembagian kelompok tersebut memberikan kesempatan bagi mahasiswa berlatih memahami peran lintas sektor dan koordinasi antar instansi dalam menghadapi situasi darurat kesehatan. Setiap kelompok berperan sesuai fungsi institusinya, mulai dari pengambil kebijakan, tenaga medis, petugas layanan primer, hingga tim lapangan dan relawan. Kegiatan ini dirancang untuk menumbuhkan kemampuan komunikasi, kerja sama tim, dan pengambilan keputusan dalam kondisi krisis.
Melalui kegiatan ini, diharapkan mahasiswa Poltekkes Kemenkes Yogyakarta dapat menjadi tenaga kesehatan yang kompeten, tangguh, dan siap berkontribusi dalam upaya penanggulangan krisis kesehatan di masyarakat. Simulasi PKKB menjadi bukti nyata komitmen institusi dalam mengembangkan pembelajaran berbasis praktik kolaboratif yang relevan dengan kebutuhan dunia kesehatan saat ini.
Kontributor : Tim Pusbangdik