14 Aug 2025
Yogyakarta, 6 Agustus 2025 – Pusat Pengembangan Pendidikan Poltekkes Kemenkes Yogyakarta menyelenggarakan Kuliah Pakar untuk Mata Kuliah Budi Pekerti secara daring pada Rabu Kliwon, 6 Agustus 2025 pukul 13.00 WIB sampai selesai. Kegiatan ini diikuti oleh mahasiswa dari berbagai program studi, yaitu Kebidanan Program Sarjana Terapan, Kebidanan Program Diploma Tiga, Kesehatan Gigi Program Diploma Tiga, Keperawatan Program Diploma Tiga, Terapi Gigi Program Sarjana Terapan, serta Rekam Medis dan Informasi Kesehatan (RMIK) Program Diploma Tiga.
Moderator dalam acara ini adalah Ibu Eldarita, S.Si.T., M.DSc., Kaprodi Sarjana Terapan Terapi Gigi sekaligus sebagai Dosen Mata Kuliah Budi Pekerti, yang memandu jalannya sesi bersama narasumber Didis Gismara dari Management Team of Sahabat Jepang Indonesia Group.
Dalam paparannya, Didis Gismara menyampaikan materi berjudul "Tata Cara Pergaulan yang Baik di Masyarakat Asia", yang mengulas norma dan nilai dalam kehidupan sehari-hari di Asia, termasuk praktik perilaku berbudi luhur yang sejalan dengan budaya sosial dan kerja, khususnya di Jepang. Beliau menekankan bahwa sebagai warga asing, penting bagi WNI untuk memahami dan mematuhi tata krama serta etika masyarakat Jepang. Di antaranya menghormati aturan, menjaga ketenangan di tempat umum, membiasakan antre, dan menjunjung tinggi kedisiplinan waktu.
Didis Gismara juga menyampaikan nilai-nilai seperti ganbaru (kerja keras), jikan genshu (disiplin waktu), kenkyo (rendah hati), wa (kerja sama tim), dan sekininkan (tanggung jawab) yang menjadi fondasi penting dalam kehidupan profesional di Jepang. Sebagai penutup, Didis Gismara mengingatkan bahwa WNI tidak hanya memiliki kewajiban untuk bekerja dengan baik, tetapi juga membawa tanggung jawab moral dalam menjaga citra positif bangsa Indonesia di mata dunia.
Kegiatan ini menjadi salah satu upaya Poltekkes Kemenkes Yogyakarta dalam membekali mahasiswa dengan nilai-nilai karakter dan budaya, guna mempersiapkan mereka menjadi lulusan yang tidak hanya kompeten secara akademik, tetapi juga berintegritas dan berwawasan global.
Kontributor: Tim Pusat Pengembangan Pendidikan