27 Oct 2025
Yogyakarta, 22 Oktober 2025 — Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan (Poltekkes Kemenkes) Yogyakarta resmi membuka Pelatihan Bahasa Jepang bagi mahasiswa tingkat akhir Program Studi D3 Keperawatan dan Program Pendidikan Profesi Ners. Kegiatan ini dibuka secara resmi oleh Direktur Poltekkes Kemenkes Yogyakarta, Dr. Iswanto, S.Pd., M.Kes, pada Selasa, 22 Oktober 2025, di Kampus Terpadu Poltekkes Kemenkes Yogyakarta.
Pelatihan ini akan berlangsung selama enam bulan, dengan jadwal setiap hari pada sore hari, bertempat di lingkungan kampus Poltekkes Kemenkes Yogyakarta. Program ini dirancang untuk mempersiapkan lulusan perawat yang kompeten dan siap bekerja di luar negeri, khususnya di Jepang, dengan kemampuan bahasa dan pemahaman budaya kerja yang memadai.
Seluruh pembiayaan pelatihan sepenuhnya ditanggung oleh Poltekkes Kemenkes Yogyakarta, meliputi biaya pembelajaran hingga ujian Japanese Foundation Test (JFT). Langkah ini merupakan bentuk komitmen institusi dalam mendukung peningkatan daya saing tenaga kesehatan Indonesia di kancah global.
Kegiatan ini juga sejalan dengan dukungan dari Japan Foundation, yang memberikan bantuan modul pembelajaran serta pelatihan bagi para pengajar. Para pengajar yang terlibat dalam program ini merupakan tenaga profesional berlatar belakang pendidikan bahasa Jepang dan memiliki kompetensi mengajar yang sesuai dengan kebutuhan peserta pelatihan.
Dalam sambutannya, Dr. Iswanto menyampaikan bahwa program ini merupakan salah satu langkah strategis Poltekkes Kemenkes Yogyakarta untuk memperluas peluang kerja lulusan ke tingkat internasional.
“Kami ingin memastikan bahwa lulusan Poltekkes tidak hanya unggul secara kompetensi keperawatan, tetapi juga memiliki kemampuan bahasa dan pemahaman lintas budaya yang memungkinkan mereka beradaptasi dan berkontribusi di dunia kerja global, khususnya di Jepang,” ujarnya.
Dengan adanya pelatihan ini, diharapkan para peserta dapat menguasai bahasa Jepang secara komunikatif dan lulus ujian JFT, sehingga siap menghadapi proses rekrutmen tenaga kesehatan di Jepang. Program ini juga diharapkan menjadi model pengembangan kapasitas internasionalisasi pendidikan tenaga kesehatan di lingkungan Poltekkes Kemenkes Yogyakarta.