Kunjungan Lapangan Direktorat PSDMK Bersama UNFPA dan KOICA di Jurusan Kebidanan Poltekkes Kemenkes Yogyakarta: Penguatan Pendidikan Kebidanan Menuju Standar Global



24 Oct 2025




Yogyakarta, 23 Oktober 2025 — Jurusan Kebidanan Poltekkes Kemenkes Yogyakarta menerima kunjungan lapangan dari Direktorat Penyediaan Sumber Daya Manusia Kesehatan (PSDMK) Kementerian Kesehatan RI, bersama United Nations Population Fund (UNFPA) dan Korea International Cooperation Agency (KOICA). Kegiatan ini merupakan bagian dari upaya kolaboratif dalam penguatan sistem pendidikan kebidanan di Indonesia agar semakin selaras dengan standar internasional.

Sebanyak 14 orang delegasi hadir dalam kunjungan tersebut, terdiri dari perwakilan ahli dari Korea, pejabat KOICA, UNFPA, dan Kementerian Kesehatan RI.

Dari pihak Experts Korea, hadir:

1.        Mr. Lee Inseok

2.        Ms. Han Jeonghye

3.        Mr. Kim Kyunghwan

4.        Ms. Park Hyoun Ju

5.        Mr. Yoon Chungeun

Dari pihak KOICA, hadir:

1.        Ms. Lee Jihye (Deputy Director)

2.        Ms. Choi Yurim (Program Manager)

3.        Ms. Nurul Hafidzha Lubis (Program Officer)

Dari UNFPA, hadir:

1.        Ms. Verania Andria (Assistant Representative)

2.        Mr. Sandeep Nanwani (Reproductive Health Programme Specialist)

3.        Ms. Elvira Liyanto (Maternal Health Programme Analyst)

4.        Ms. Anggraini Sari Astuti (Midwifery Programme Associate)

Sedangkan dari Direktorat PSDMK Kementerian Kesehatan RI, hadir:

1.        Ms. Hasmiati Sessu, S.Si.T., M.K.M.

2.        Ms. Hanifah Sekar Wulandari.

Kegiatan yang berlangsung di Auditorium Jurusan Kebidanan Poltekkes Kemenkes Yogyakarta ini diawali dengan sambutan hangat dari jajaran pimpinan Poltekkes, yang menyampaikan apresiasi atas perhatian pemerintah dan mitra internasional terhadap pengembangan mutu pendidikan kebidanan di Indonesia.

Dalam kesempatan tersebut, para delegasi melakukan diskusi mendalam terkait implementasi kurikulum kebidanan, fasilitas laboratorium pendidikan, serta strategi peningkatan kompetensi dosen dan mahasiswa kebidanan. Para ahli dari Korea juga berbagi praktik baik (best practices) dalam sistem pendidikan kebidanan di negaranya, termasuk penggunaan teknologi simulasi dan pembelajaran berbasis kompetensi klinis.

Selain diskusi, rombongan juga melakukan kunjungan ke laboratorium kebidanan untuk melihat secara langsung sarana dan prasarana pembelajaran yang digunakan mahasiswa, seperti laboratorium keterampilan dasar kebidanan, ruang simulasi persalinan, serta fasilitas praktik komunikasi kebidanan.


Perwakilan UNFPA, Ms. Verania Andria, menyampaikan apresiasi atas komitmen Poltekkes Kemenkes Yogyakarta dalam mempertahankan kualitas pendidikan kebidanan dan kesiapan institusi dalam mendukung program peningkatan tenaga bidan yang kompeten dan responsif terhadap kebutuhan kesehatan ibu dan anak.

Sementara itu, perwakilan KOICA, Ms. Lee Jihye, menegaskan pentingnya sinergi lintas negara untuk memperkuat kapasitas lembaga pendidikan kesehatan di Indonesia, khususnya dalam bidang kebidanan yang memiliki peran vital dalam menurunkan angka kematian ibu dan bayi.

Kegiatan di auditorium diakhiri dengan foto bersama dan penyerahan cinderamata sebagai simbol kerja sama dan komitmen berkelanjutan antara Poltekkes Kemenkes Yogyakarta, Kementerian Kesehatan RI, UNFPA, dan KOICA dalam memperkuat sistem pendidikan kebidanan yang unggul, profesional, dan berdaya saing global.

Kunjungan Lapangan ke Wahana Praktik RSUD Sleman dan Puskesmas Sleman

Setelah penutupan acara di kampus, rombongan delegasi melanjutkan kegiatan dengan melakukan kunjungan lapangan ke wahana praktik mahasiswa di RSUD Sleman dan Puskesmas Sleman.

Di RSUD Sleman, para tamu diterima oleh manajemen rumah sakit yang menjelaskan peran rumah sakit sebagai salah satu teaching hospital utama bagi mahasiswa kebidanan Poltekkes Kemenkes Yogyakarta. Delegasi meninjau ruang bersalin, ruang nifas, serta fasilitas pelayanan kebidanan yang digunakan sebagai tempat praktik klinik mahasiswa. Kunjungan ini memberikan gambaran langsung mengenai integrasi antara pendidikan dan pelayanan kebidanan di rumah sakit.

Selanjutnya, di Puskesmas Sleman, rombongan melihat pelaksanaan layanan kebidanan komunitas dan upaya peningkatan kesehatan ibu dan bayi di tingkat primer. Para tamu berdialog dengan tenaga kesehatan dan mahasiswa praktik yang sedang melaksanakan kegiatan di lapangan, serta mengamati implementasi asuhan kebidanan berkelanjutan yang menjadi fokus pembelajaran di tingkat puskesmas.

Kunjungan lapangan ini memperkaya pemahaman para delegasi tentang model kolaborasi antara institusi pendidikan dan fasilitas pelayanan kesehatan di Indonesia, yang menjadi fondasi penting dalam menghasilkan tenaga bidan yang kompeten dan berorientasi pada pelayanan berbasis masyarakat.

Melalui kegiatan ini, diharapkan terjalin kerja sama berkelanjutan antara Kementerian Kesehatan, UNFPA, KOICA, dan Poltekkes Kemenkes Yogyakarta dalam meningkatkan mutu pendidikan kebidanan dan memperkuat peran bidan sebagai garda terdepan kesehatan ibu dan anak di Indonesia.

Kontributor : Trian Hidayat