Kuliah Pakar dan Kuliah Bersama: Penanggulangan Krisis Kesehatan dalam Situasi Bencana dengan Pendekatan Interprofessional Education



29 Jul 2025




Yogyakarta — Pusat Pengembangan Pendidikan Poltekkes Kemenkes Yogyakarta menyelenggarakan kegiatan Kuliah Pakar dan Kuliah Bersama dengan tema “Penanggulangan Krisis Kesehatan pada Situasi Bencana dengan Pendekatan Interprofessional Education” pada hari Jumat Pon, 25 Juli 2025. Kegiatan ini merupakan bagian dari pembelajaran Semester Ganjil Tahun Akademik 2025/2026 dan diikuti oleh mahasiswa dari Program Studi Diploma Tiga Kebidanan, Teknologi Laboratorium Medis, Keperawatan, Kesehatan Gigi serta dari Program Studi Sarjana Terapan Teknologi Laboratorium Medis, Keperawatan, Keperawatan Anestesiologi, Sanitasi Lingkungan, Terapi Gigi, Gizi dan Dietetika.

Dalam kegiatan ini, hadir tiga narasumber yang menyampaikan materi berbasis pengalaman dan kajian ilmiah terkait upaya penanggulangan krisis kesehatan di masa bencana. Narasumber yang pertama yaitu Ibu Nuriana Kartika Sari, SST., MPH, menyampaikan materi Manajemen Pelayanan Kesehatan Reproduksi pada Tanggap Darurat Krisis Kesehatan, beliau memaparkan pentingnya implementasi Paket Pelayanan Awal Minimum (PPAM) untuk memastikan kebutuhan dasar kesehatan reproduksi dapat ditangani secara cepat, terkoordinasi, dan terintegrasi, terutama bagi kelompok rentan seperti ibu hamil, bayi, remaja, dan lansia. Kesiapan sistem, logistik, dan koordinasi lintas sektor menjadi faktor kunci keberhasilan layanan ini.

Narasumber yang kedua, Ibu Supatmi, SKM., MM dari Pusat Krisis Kesehatan Kementerian Kesehatan RI, menyampaikan bahwa keberhasilan penanggulangan krisis kesehatan pada situasi bencana membutuhkan sistem yang tangguh dan koordinasi lintas sektor melalui pendekatan klaster serta penguatan Health Emergency Operation Center (HEOC). Tujuan utamanya adalah menyelamatkan nyawa, mengurangi dampak bencana, dan memastikan pemulihan sistem Kesehatan secara berkelanjutan.

Materi yang terakhir yaitu Manajemen Upaya Pencegahan dan Pengendalian Penyakit dan Faktor Risiko Kesehatan Lingkungan pada Tanggap Darurat Krisis Kesehatan disampaikan oleh Ibu Ullya Rahmawati, SST., M.KL. Beliau menyampaikan pentingnya aspek kesehatan lingkungan dalam upaya tanggap darurat. Pencegahan penyakit berbasis lingkungan dapat dilakukan melalui penyediaan air bersih, pengelolaan sanitasi, limbah, dan keamanan pangan sesuai standar, yang semuanya harus didukung oleh penilaian cepat (REHA) dan teknologi tepat guna.

Pendekatan Interprofessional Education (IPE) digunakan untuk membangun kemampuan kerja sama antar tenaga kesehatan sejak masa pendidikan, agar siap menghadapi situasi darurat. Kegiatan ini menunjukkan komitmen Poltekkes Kemenkes Yogyakarta dalam menyiapkan lulusan yang tanggap terhadap bencana dan krisis kesehatan melalui pembelajaran yang nyata dan kolaboratif.

 

Kontributor:

Tim Pusat Pengembangan Pendidikan Poltekkes Yogyakarta